Rabu, 09 Januari 2008

bLue....bOOks

Teknologi Informasi1 telah melahirkan sebuah industri baru, yaitu industri IT.

Contoh industri IT ini adalah industri telekomunikasi2 (Telkom, Indosat dan

operator telekomunikasi lainya), perangkat lunak (software, seperti misalnya

Balicamp), perangkat keras (hardware, seperti misalnya PT INTI), integrasi

sistem (system integrator), jasa internet (Internet Service Provider atau ISP, web

hosting, Aplication Service Provider), dan masih banyak yang lainnya. IT sudah

menjadi sebuah industri yang nyata dan dapat memberi kontribusi kepada

pendapatan negara.

Meskipun gelembung (bubble) perusahaan dot-com telah kempes, kebutuhan atas

tenaga kerja profesional telematika (information and communication technology)

terus tumbuh3, sebagaimana disampaikan Hilton [1]. Hal ini disebabkan produk

dan layanan IT, beserta sumber daya manusia (SDM) yang menghasilkannya,

terdapat di segala bagian ekonomi. Bagian terbesar SDM bekerja pada

perusahaan jasa komputer. Namun demikiancukup besar juga SDM yang bekerja

di sektor manufaktur, industri keuangan, pemerintah, dan perdagangan ritel dan

wholesale4. Selain langkanya SDM telematika, banyak perusahaan dipusingkan

oleh tingginya tingakt perpindahan SDM (turnover). Pada saat yang sama,

ditemukan juga pengaruh besar dari IT pada produktivitas nasional dan

pertumbuhan ekonomi [2]. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk melihat

persoalan SDM telematika dan solusi bagi persoalan tersebut.

Mengapa Blue Book?

Secara singkat ada lima alasan mengapa kita memerukan Blue Book Perencanan

SDM untuk Industri ICT.· Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM lebih dari 320,000 orang di tahun

2010, baik untuk kebutuhan industri telematika, egovernment, industri

keuangan dan jasa, maupun untuk organisasi masyarakat.

· Kapasitas lembaga pendidikan saat ini masih terlalu rendah sehingga perlu

usaha yang besar (masif) dari lembaga pendidikan namun perlu tetap sesuai

dengan kebutuhan kompetensi di industri.

· Mengingat banyaknya pihak yang terlibat maka perlu panduan kurikulum

generik dan mekanisme assessment untuk digunakan lembaga pendidikan.

Apabila terjadi gap antara kebutuhan dan kapasitas maka perlu inisiatif dan

program untuk memastikan kecukupan pasokan SDM ICT

· Panduan ini perlu dibuat secara tertulis ke dalam Blue Book yang direvisi

setiap tahun

Metodologi

Metodologi yang akan digunakan dalam penyusunan Blue Book adalah sebagai

berikut :

1. Kinerja industri di Indonesia di pantau dalam sebuah buku Indeks dan Profil

Industri Telematika di Indonesia. Struktur industri IT di Indonesia yang

bermuara pada pasar global harus terdefinisi. Termasuk di dalamnya,

prototip-prototip usaha IT (level besar, menengah, kecil).

2. Kebutuhan/spesifikasi SDM pada setiap prototip usaha terdefinisi. Spesifikasi

ini mendasari persyaratan sertifikasi SDM IT, terutama bagi tenaga kerja

rendah dan menengah. Pengumpulan data dan survey dilakukan, yaitu dengan

studi pustaka, klasifikasi industri serta browsing internet. Termasuk juga

melakukan tinjauan dan diskusi lapangan pada sejumlah industri, universitas,

lembaga pendidikan. Kemudian dilakukan analisis dan pengolahan data

3. Persyaratan sertifikasi dipakai untuk merumuskan paket pendidikan dan

pelatihan SDM (termasuk kurikulum, materi ajar, program belajar, dan

evaluasi). Paket ini disebut Buku Biru perencanaan SDM telematika.

4. Buku Biru paket pendidikan dan pelatihan ini disebarkan secara luass ke

seluruh lembaga pendidikan dan kursus-kursus di Indonesia yang ingin

berpartisipasi. Materi dapat pula dikemas dalam bentuk paket self-study yang

disebarluaskan melalui Internet, toko buku, dan perpustakaan. Lembaga

pembinaan instruktur yang ada ditunjuk untuk mempersiapkan para instruktur.

5. Dirumuskan alternatif-alternatif kerjasama pembinaan SDM IT antara indstri

dan universitas. Lembaga pendidikan dan pelatihan kemudian menjalankan

paket tersebut untuk menghasilkan SDM bagi Indonesia. Juga

Direkomendasikan upaya-upaya pemerintah yang diperlukan untuk

mendukung tercapainya pembinaan SDM IT yang memadukan interaksi antara

industri dan universitas

Blue Book versi 1, September 2003 8

6. SDM yang dihasilkan ditampung oleh industri di Indonesia atau diekspor

sebagai TKI, sambil ditingkatkan melalui on-the-job training (OJT) dan

continuing education.

Proses di atas berulang setiap tahun, dengan melakukan revisi Buku Biru

perencanaan.

Dalam mengetahui dan mendefinisikan spesifikasi SDM yang dibutuhkan,

pendekatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:· Dari estimasi kebutuhan jumlah SDM, ditentukan target pencapaian jumlah

tenaga trampil dan tenaga ahli yang diperlukan. Posesnya dilakukan dengan

berbagai cara, mulai dari studi literatur dan Internet, melakukan perbandingan

dengan hasil serupa dari negara lain, dan melakukan pertemuan dengan pakar

SDM

· Dari khasana body of knowledge (BoK) di bidang IT dapat ditentukan dasar

dan filosofri perumusan kompetensi di industri IT.

· Kemudian dilakukan survey program sertifikasi yang dilakukan industri IT,

seperti Microsoft, Cisco, Oracle, dan juga badan standarisasi dunia seperti

ISO.

· Hasil survey ini digunakan dalam sebagai bahan dasar (modul) dan BoK

digunakan untuk menyusun pohon strata (level) kompetensi.

· Pohon strata kompetensi ini digunakan untuk menyusun kurikulum dan

sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankannya.

· Melihat kondisi dan peluang yang ada di Indonesia, disusun strategi untuk

menjalankan program pengembangan SDM. Termasuk di dalamnya digalang

kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan, serta pihak industri

yang memiliki program sertifikasi.

· Hasilnya dituangkan dalam program perencanaan SDM, yang disebut

Blue Book.

Tidak ada komentar: